Loha....
My life my adventure... gue mau berbagi kisah waktu gue kelas XI (3 SMP). Yuhuuu...
Detik-detik menjelang UNAS SMP. Gue bersama temen-temen
mengadakan konferensi tanpa meja untuk pertama kalinya dan mungkin tidak akan
ada konferensi lagi. Yang kami bahas adalah masalah contek menyontek tentang
bagaimana cara mencontek yang baik dan benar sekaligus mengelabuhi pengawas.
Berikut hasil rapat kami...
PERJANJIAN TANPA MEJA
Kami
segenap Warga Negara Indonesia yang rajin menabung serta rela menolong dan
tabah memutuskan, bahwa ”Trik Mencontek Luar Biasa” atau disingkat “TMLB”
telah selesai dalam tempo yang sesingkat-singkatnya dan akan dipraktekkan dalam
Try Out 1, 2, dan 3 serta UNAS. Dengan ini kami berjanji :
1.
Tidak akan memberi tahu pengawas bahwa kami mencontek,
2.
Tidak membawa makanan dalam ruang ujian, dan
3.
Akan menabung minimal Rp. 100,-
Demikain
perjanjian ini kami buat dan dengan mas kawin seperangkat alat sholat beserta
masjidnya dibayar KREDIT.
Untuk Try Out pertama kami mulai mencoba
menggunakan TMLB yang udah disusun sedemikian rupa. Gue gak akan kasih tau caranya, inget dosa bozz !!!
Dan hasilnya.... FANTASTIC !!!
Try Out pertama membuahkan hasil yang sangat tak
terduga khususnya untuk gue. Biasanya gue berada di peringkat menengah kebawah
tapi untuk kali ini, dengan rasa syukur yang amat sangat gue LULUS dan berada
di peringkat 4 dari 27 siswa. Gue ulangin lagi, PERINGKAT 4 BOOOO !!! Okeh
beybeh...
Try out pertama berhasil.
Dan Try Out kedua gue harus pake celana kebalik. GUE
GAK LULUS DAN MASUK PERINGKAT KE-20. BIADAB
!!! Siapa yang bikin soal?? Udah bosen hidup..hah!!!
Untung ini masih Try Out. Kalo ini UNAS beneran mau
di taroh mana kolor gue. Malu abis. Bisa-bisa gue gak pake kolor lagi. Btw..apa hubungannya gue gak lulus ama
kolor?? Ah..lupakan.
Singkat cerita.
Akhirnya ujian pun tlah tiba. Tepat pada bulan
April 2009 UNAS SMP se-derajat dilaksanakan.
Kepala gue tegang.
Tangan gue tegang.
Kaki gue tegang.
Apalagi yang ditengah-tengah. Oh..no!!
Jantung gue berdetak lebih kencang. Apakah ini
cinta? Ada apa dengan cinta? Cinta gak kenapa-kenapa kan? Good.
Di saat UNAS berlangsung dalam waktu 4 hari kami
tetap menggunakan TMLB. Persiapan yang matang dan mental yang kuat akan
membuahkan hasil yang optimal. Terbukti. Perjalanan selama UNAS lancar dan tak
ada kendala.
Sekitar 1 bulan lamanya kami menunggu hasil
kelulusan. Banyak dari temen-temen gue yang mulai rajin banget sholat malem dan
puasa senin kamis. yang gue tau mereka jarang benget sholat malem apalagi puasa
senin kamis. Norak banget !!! padahal gue
juga sama.
Dan tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Beribu
pertanyaan muncul dalam benak gue.
Apa gue lulus?
Siapa yang gak lulus?
Kenapa gue mencret?
Makan apa gue barusan?
Oh
my God. Gak nyambung.
Beberapa saat kemudian kami dipanggil satu persatu
dan diberi amplop yang bukan berisi duit melainkan pengumuman kelulusan. Dan
amplop itu gue bawa dengan perasaan yang campur aduk antara gue harus berak
atau membuka amplop itu.
Gue bingung.
Buka atau gak. Kalo gue buka dan ternyata gue gak
lulus, gue bakalan stres kemudian bunuh diri dan gentayangin yang bikin soal.
Tapi kalo gak dibuka, gue gak bakalan tau lulus atau gak.
Akhirnya dengan segala resiko, gue nyuruh adek
kelas gue namanya Zazid untuk buka amplopnya. Sebelomnya gue buat perjanjian
antara gue dengan Zazid.
Jika seandainya gue lulus, maka dia harus tereak
“Adiiiittt luluuuss” sambil lari muterin lapangan. Tapi kalo gue gak lulus, dia
harus makan kecoak hidup”. Huhuhu. Tega.
5 detik kemudian.
Zazid tereak “diiiitt..traktir gue yaa!!”. Perasaan gue gak nyuruh dia bilang gitu.
“anjrit lo zid, gue lulus gak??” kata gue.
“luluss diitt...traktir gue yaa!!” kata Zazid tanpa
rasa berdosa.
Sungguh. Terimakasih Tuhan, Engkau telah
mengabulkan doa” temen gue.
Perlu diketahui, gue dilahirkan dimuka bumi ini
sebagai manusia yang diwajibkan untuk berbakti kepada orang tua dan menolong
orang yang kesusahan. Dan akhirnya permintaan temen gue ini gue kabulkan dan
Zazid gue traktir makan nasi goreng.
Alhamdulillah. Gue seneng bisa lulus UNAS dengan
nilai rata-rata 32,5. Tapi dibalik kesenangan gue, beberapa tahun kedepan kami
berpisah dan meninggalkan almamater tercinta ini. Selain itu gue juga bahagia
karna bukan anak SMP lagi yang masih pake seragam biru donker. Bukan jamannya lagi cooyy!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komen ye gan...