Hello
everybody..
Baru ngepost nih, sekian lama gue gak ngepost banyak yang protes, demo menuntut penutupan blog “Sarung Beramur”. Dan berhubung gue baru selese UAS 1, 2 minggu yang lalu. Gue mau bahas tentang mencontek.
Baru ngepost nih, sekian lama gue gak ngepost banyak yang protes, demo menuntut penutupan blog “Sarung Beramur”. Dan berhubung gue baru selese UAS 1, 2 minggu yang lalu. Gue mau bahas tentang mencontek.
Yap.. Kebiasaan mencontek memang engga bisa dihindarkan lagi dalam kehidupan pelajar, gak kenal tingkat pendidikan, mau SD, SMP, SMA, sampe Kuliah. Tapi masing-masing tingkat pendidikan punya kecerdasan tersendiri dalam hal cara atau alat untuk mencontek.
Biasanya,
masa-masa SD sampe SMA kalo nyontek pake sobekan kertas kecil, untuk apa? Bisa
digunakan untuk menulis ringkasan bab yang diujikan, atau kertas kosong untuk
minta jawaban ke temen, atau juga untuk surat-suratan sama pacar. Memasuki
dunia perkuliahan, mencontek itu tetap ada, tapi dengan alat yang berbeda. Yang
jarang dipraktekin anak SD sampe SMA tapi sering dipraktekin anak kuliah yaitu
mencontek pake hp, cari jawaban di google. Cerdas.
Ada
satu hal lain yang pernah gue temui. Menulis ringkasan bab di bagian tubuh
tertentu, dan ini sangat mengganggu ketenangan gue dalam mengerjakan soal. Gue
pernah liat ada salah satu temen gue yang nulis di paha. Saat ujian dia coba
nyontek dan gue liat paha dia. Gue jijik, karna dia cowok. Anjriitt!!
Gue termasuk salah satu
pelajar yang pernah mendapat gelar “Master of Nyontek”, alasannya karna setiap
nyontek engga pernah ketauan, wajah gue terlihat meyakinkan. Jadi saran gue
biar gak ketauan nyonyek, stay cool aja, keep calm. Jangan
coba-coba gelisah atau ragu-ragu yang bikin pengawas curiga, karna bisa jadi
pas elo lagi ngupil tetep dibilang nyontek.
Anyway, gelar itulah
yang membuat gue sadar kalo mencontek itu berdampak negatif. Mencontek memang suatu
kebiasaan yang dianggap lazim, tapi kebiasaan itulah yang menjadi bibit kecurangan dan mengarah
pada masa depan bangsa, seperti salah satu contoh kelak akan menimbulkan
korupsi. #Tsah
Nah, Berikut beberapa
dampak negatif mencontek :
1. Menjadikan
Otak Malas Bekerja
Bayangkan jika otak kita
terbiasa malas berfikir, terbiasa mengambil jalan keluar yang instan otak akan
mengalami penurunan potensi berfikir kreatif. Hidup itu tak se-instan mie
goreng, semua butuh proses. So.. Berlatih berfikir itu perlu. Let’s on guys..!!
2. Belum
Tentu Jawaban Hasil Mencontek Benar
Mungkin karena grogi
atau kurang yakin dengan jawaban kita sendiri akhirnya memutuskan untuk mencontek, dan teman yang kita contek
lebih bagus nilainya dibanding kita sendiri. Bisa jadi temen lo sengaja nulis
jawaban yang salah dulu dan setelah dicontek baru diganti ke jawaban yang
menurut dia bener. Percaya pada diri sendiri, bro!
3. Menyebabkan
Ketergantungan
Mencontek itu mengandung zat senyawa yang menyebabkan ketergantungan. Dengan begitu kita menjadi lebih banyak bergantung pada orang lain, bahkan dalam hal sepele seperti ngisi biodata pribadi aja nyontek. Ketergantungan merupakan perilaku tidak mandiri.
4. Engga Sehat Loh!
Kok bisa? Kenapa gak sehat? Karna gaya mencontek ke kiri, ke kanan dan ke belakang dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan encok. Selain itu juga bintitan, nyontek sama dengan ngintip, suka ngintip jadi bintitan. Mau nyontek? Think again!
Sedikit catatan :
Mencontek memang menyelamatkan kita sesaat, tapi jika dilakukan berulang dengan dosis yang berlebihan akan menimbulkan suatu kebiasaan. Kalo udah jadi kebiasaan lama-lama jadi budaya. Dan 10 tahun yang akan datang seseorang yang ahli dalam bidang mencontek akan disebut seorang Budayawan. Gak keren.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komen ye gan...