TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG DAKU (DIARY MANTAN SANTRI BERKACAMATA YANG DIKIRA PANDAI)
Kamis, 12 Desember 2013

MENGATASI MOODY



“Kamu kenapa?”


“Gapapa”

“Kalo kamu gapapa berarti kamu kenapa-kenapa kan?”


“Aku gapapa”

“Yaudah”


*Banting LPG*


Adegan di atas pasti pernah dialami para pecinta yang engga paham perasaan pasangannya. Kita semua mungkin pernah merasakannya,  mudah tersinggung, emosi, dan marah, yang terkadang tanpa alasan nyata. Itulah yang biasa disebut moody,
'suka' murung, sedih, merasa engga enak atau engga nyaman, mut-mutan. Tapi bukan berarti cuma cewek yang suka mut-mutan, cowok pun juga ada, tapi karakter cowok biasanya lebih cenderung cuek dan engga banyak dipikir. Orang-orang yang moody ini juga biasanya cenderung tertutup (introvert).

Masalah mood (suasana hati) seringkali menjadi pengganggu dalam beraktifitas, mau belajar nunggu mood baik, mau makan nunggu mood baik, mau kentut nunggu mood baik. Suasana hati mereka sulit ditebak dan dimengerti. Sebentar-sebentar mereka murung dan merasa engga nyaman. Lalu, apa yang bikin mereka jadi moody?


Penyebabnya adalah sikap menuntut yang berlebihan. Sikap tersebut memang sering tanpa sadar. Mereka menuntut agar orang lain bersikap dan berperilaku dengan cara-cara tertentu.


“Kok kamu ngupil pake jempol!”

“Lah terus pake jari yang mana lagi, sayang??”


“Pake jari kelingking kek! Pake jari manis kek! Pake jari abang-abang itu kek!..” “Gue beteh!!”

Yup, ilustrasi di atas mungkin menjijikkan. Apalah daya jika ide yang muncul seperti itu. Haha. Tapi intinya, menuntut segala sesuatunya oke atau sesuai seperti yang diinginkan.


Kenyataan engga selalu, bahkan sering bertolak belakang dengan tuntutan tersebut. Akibatnya, mereka merasa jengkel, kesal, terganggu, dongkol dan sebagainya. Perasaan-perasaaan negatif tersebut tanpa sadar mereka pendam. Nah, itulah yang kemudian menjelma menjadi suasana hati yang buruk, bad mood, murung dan engga nyaman. Dan, bagaimana cara mengatasinya?


Cara mengatasinya adalah dengan menganalisa perasaan. Coba cari tau apa pikiran atau peristiwa yang memicu suasana hati yang buruk (bad mood) tersebut. Lalu, kalo pemicunya sudah diketahui, temukan tuntutan yang disertai pemicu tersebut, dan ubah menjadi sekadar pilihan atau keinginan.


Misal dengan ilustrasi tadi, kamu lagi duduk di taman dengan si dia. Kamu liat dia ngupil pake jempol. Disinilah peristiwa pemicunya. Kamu berharap si dia ngupil pake jari telunjuk seperti kebanyakan orang, tapi malah pake jempol untuk ngupil, maka kamu akan merasa kesal atau marah. Perasaan itulah yang kemudian dipendam, dan membuat kamu bad mood jalanin aktifitas.

Nah, kalo udah gitu coba untuk berkata dalam hati : “ah, mungkin itu bukan kebiasaan dia ngupil pake jempol, bisa jadi upilnya gede, yang mengharuskan dia pake jempol”. So, intinya
kamu engga menuntut tanggapan tersebut, melainkan hanya menginginkan-nya. Menginginkan dia untuk ngupil pake jari telunjuk, bukan menuntut dia untuk melakukan sesuai anggapan kamu. Maka kamu engga akan merasa kesal atau marah, dan dengan mudah bisa melupakannya.

Selain faktor utama pikiran, bad mood juga bisa terjadi karena kondisi fisik yang kurang fit atau kondisi lingkungan yang membosankan. Kalo memang karna kurang fit, coba lakukan olahraga secukupnya. Dan kalo lingkungan yang membosankan, bisa dengan sekadar jalan-jalan menikmati udara sejuk, traveling atau hunting, apalagi bersama sang pujaan hati, pasti akan terasa lebih fresh.
Ada beberapa tips lain untuk mengatasi moody : (Sumber : Google)

  • Pikirkan  sesuatu atau seseorang yang Anda syukuri. Hentikan perasaan buruk, dengan mengingat orang-orang dalam hidup  yang peduli maupun  telah melakukan hal-hal  baik untuk Anda.

  • Lakukan sesuatu yang baik. Pikirkan seseorang dapat Anda bantu. Bad mood dapat berkurang ketika Anda membantu seseorang.

  • Dengarkan musik menghentak dan bersemangat. Masukan CD favorit atau putar MP3 favorit, dan biarkan musik menenangkan Anda.

  • Sadarilah jika Anda tak sendirian. Perubahan mood dapat terjadi dalam beberapa kadar. Berbicara pada teman tentang suasana hati dan Anda mungkin terkejut ketika menyadari ada orang lain yang mengalami perubahan suasana seperti Anda.

  • Bicaralah dengan seseorang. Jika seorang teman atau orang tua tidak memungkinkan, seorang guru dan konselor dapat menjadi pendengar yang baik. Jangan menyimpan perasaan pada diri sendiri, karna dapat membuat masalah tampak jauh lebih buruk ketimbang sebenarnya.

  • Berolah raga seperti berjalan-jalan, naik sepeda, maupun sekedar mengambil napas dalam-dalam sembari menikmati udara segar dapat memperbaiki mood .

  • Cobalah tidur 8 1/2 hingga 9 1/2 jam lamanya setiap malam. Mendapatkan cukup istirahat adalah penting. Kelelahan dapat menyebabkan kemurungan dan lekas marah, serta  mengurangi kemampuan kita mengatasi suasana hati.

  • Lepaskan semuanya emosi dan menangis. Ya, menangis sejadi-jadinya kadang-kadang dapat membuat Anda merasa lebih baik.

  • Segera lakukan hal-hal yang disenangi, misalnya menyusun puisi romantis bagi penulis. Melakukan kegiatan favorit sangat efektif dalam mengembalikan perasaan positif.

  • Tersenyumlah. Walaupun masih merasakan gundah, maka sedikit paksaan fisik untuk tersenyum tetap akan memperbaiki pola perasaan dan menyeimbangkannya.

Yup, tips di atas hanya akan menjadi bacaan yang biasa kalo engga dicoba. Silakan dicoba dan rasakan perubahan dalam diri kamu.

"Luar biasa! Setelah saya membaca postingan ini, saya dapat merasakan perubahannya, lebih positif. Sangat membantu. Harus dicoba. Fardhu hukumnya." Jono (bukan nama sebenarnya), muka 25, ternyata masih 17, pelajar dan penjaga warnet.

Artikel Terkait

1 komentar:

Unknown mengatakan...

karya lu bagus dit..
boleh di copas gx nih yang satu ini..

dalam pengetikan dan bahasa.. udah mantep nih.. :D
gw aja yang bertahun² buat artikel belum bisa kaya gini wkwkk

Posting Komentar

Jangan lupa komen ye gan...

 
; !--Page Navigation Starts-->