TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG DAKU (DIARY MANTAN SANTRI BERKACAMATA YANG DIKIRA PANDAI)
Rabu, 12 Maret 2014

GARA-GARA KELUD

Tepat pada pukul 22.50 WIB, Kamis (13/02) malam (besoknya Valentine) kata Google yang katanya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Gunung Kelud yang terletak di perbatasan Kediri-Blitar, Jawa Timur telah meletus. Akibat dari letusan Gunung Kelud yaitu hujan abu vulkanik yang sampe ke Salatiga, tempat tinggal gue.

Oke.. Jadi gini, gue bakal cerita, sedang apa saat itu, apa yang terjadi dengan gue, bagaimana keadaan Salatiga yang terkena hujan abu, dan apa komentar temen-temen pas ada hujan abu.

Sedang apa gue saat itu?


22.50 WIB, gue lagi tidur. Tapi besoknya gue di sms Sofie, siapa dia? bisa baca kisahnya DI SINI, dia sms nanyain Gunung Kelud berada di daerah mana, gue jawab di Jawa Timur dan katanya meletus. Gue gak percaya. Gue buka akun twitter ramalan zodiak. #SalahFokus.

Yup, jadi saat kejadiaan gue lagi gak di Salatiga, tapi di Serang-Banten.
Ngapain? first date.. Atas permintaan banyak pihak, kisahnya bakal gue posting. Sabar aja. Masih tahap penulisan.

Apa yang terjadi dengan gue?


Pertanyaannya terlalu mendramatisasi seakan gue adalah korban bencana yang selamat. Gue engga kenapa-kenapa. Baik-baik aja. Okesip.

Bagaimana keadaan Salatiga yang terkena hujan abu?


Ini dia foto-foto yang diambil photografer rumah. 

Setelah terkena hujan abu vulkanik
Dan ini warga komplek lagi pada bersihin jalanan depan rumah. Gotong royong. Jadi inget pelajaran PKn jaman SD dulu tentang gotong royong. #UdahGituAja





Apa komentar temen-temen pas ada hujan abu?

"Gue cuma di rumah aja dit, si do'i maen kesini sih, tapi badannya penuh abu", kata orang yg namanya gak mau disebutin karna takut nama baiknya tercemar limbah.

“Harusnya rakyat Indonesia bersyukur dit. Masih mending hujan abu daripada hujan batu. Tapi kenapa orang-orang banyak yg mengeluh ya..”, Issal, umur 19, punya cita-cita jadi pemimpin demo.

“Istimewa. Iya dit soalnya hujan abunya pas hari Valentine. Kan jarang-jarang, berarti Tuhan sayang sama umat-Nya yg lalai”, Jono, umur 18 tapi muka 27, pengen jadi Ustad tapi gak kesampean gara-gara gak lulus Iqro’

“Ihh..itu momen yang bagus buat narsis tauu..”, *narik idung* Nani, 18, pelajar, sering dibilang cabe-cabean, hobi foto selfie, paling jago ngedit foto cakep jadi jelek.

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komen ye gan...

 
; !--Page Navigation Starts-->